
Lo pasti pernah dengar nama Borat, kan? Kalau belum, wah… fix lo harus cepet-cepet nonton film ini. Soalnya, Borat bukan sekadar film komedi biasa. Ini adalah masterpiece komedi satir yang ngacak-ngacak norma, nyenggol budaya, dan bikin banyak orang tersinggung… sambil ngakak juga.
Disutradarai oleh Larry Charles dan dibintangi oleh komedian jenius Sacha Baron Cohen, Borat jadi salah satu film paling kontroversial dan ikonik di era 2000-an. Dari gaya mockumentary-nya yang unik sampai karakternya yang absurd, film ini nggak cuma ngasih hiburan tapi juga kritik sosial yang nendang banget.
Sinopsis Borat: Cinta dan Kebodohan Seorang Wartawan dari Kazakhstan
Judul lengkap film ini aja udah kocak:
“Borat: Cultural Learnings of America for Make Benefit Glorious Nation of Kazakhstan.”
Ceritanya tentang Borat Sagdiyev, seorang jurnalis dari Kazakhstan yang dikirim ke Amerika untuk bikin dokumenter tentang budaya AS. Tapi begitu dia nyampe di sana, dia malah tergila-gila sama Pamela Anderson (iya, si bintang Baywatch itu!) dan mutusin buat road trip ke California demi melamar dia.
Di tengah perjalanan, Borat ketemu berbagai karakter unik—mulai dari koboi, feminis, sampai politisi. Yang bikin gokil, sebagian besar orang yang dia temuin itu nggak tahu mereka lagi masuk film. Yup, karena Borat ini pake gaya mockumentary, alias dokumenter bohongan yang syutingnya semi-realistis.
Sacha Baron Cohen: Komedian Gila yang Nggak Punya Rem
Kalo ada satu nama yang harus lo ingat dari film ini, itu pasti Sacha Baron Cohen. Komedian asal Inggris ini emang udah terkenal dengan karakter-karakter nyelenehnya. Selain Borat, dia juga bikin karakter Ali G, Bruno, dan Jenderal Aladeen (The Dictator).
Tapi Borat bisa dibilang adalah karakter paling legendarisnya. Dengan aksen ngaco, logat Kazakhstan palsu, dan gaya bicara “Very nice! High five!” yang jadi meme di mana-mana, Borat jadi sosok yang dicintai sekaligus dibenci. Cohen bahkan sampai rela nyamar total demi dapet reaksi jujur dari orang-orang yang dia wawancarai.
Humor Kacau Tapi Penuh Makna
Borat emang penuh dengan humor yang super offside. Tapi di balik semua kekacauan dan tingkah bodohnya, film ini punya kritik sosial yang tajam banget.
Contohnya:
-
Rasisme dan diskriminasi: Di beberapa adegan, Borat ngelontarin pernyataan yang rasis, misoginis, atau anti-semit. Tapi tujuan utamanya bukan buat menyinggung—justru buat nunjukin gimana orang-orang di sekitar dia bereaksi, dan kadang malah setuju. Nah lo!
-
Budaya selebriti dan materialisme Amerika: Ketertarikan Borat ke Pamela Anderson digambarkan kayak obsesi masyarakat modern ke selebritas dan kecantikan fisik.
-
Benturan budaya: Borat sering kali salah paham atau berperilaku aneh karena perbedaan budaya, dan ini bikin kita ngelihat betapa absurdnya standar sosial di Barat dan Timur.
Film ini bisa bikin lo ngakak karena kelakuan Borat, tapi juga bikin lo mikir, “Eh, jangan-jangan kita emang seaneh ini ya?”
Adegan-Adegan Legendaris yang Nggak Akan Lo Lupa
Kalau udah nonton Borat, pasti lo bakal inget beberapa adegan absurd yang nempel banget di kepala. Ini nih beberapa yang paling ikonik:
1. Adegan Gulat Telanjang
Borat dan Azamat (produser dokumenter yang nemenin dia) tiba-tiba ribut dan gulat telanjang bulat di kamar hotel. Adegan ini bukan cuma menjijikkan (tapi lucu), tapi juga salah satu momen paling gila dalam sejarah film komedi. Dan iya, itu direkam beneran di depan penonton hotel.
2. Borat Belajar Budaya di Rumah Warga
Di satu adegan, Borat belajar makan malam formal di rumah keluarga Kristen konservatif. Dia malah bawa kotoran ke meja makan gara-gara nggak ngerti cara pakai toilet. Cringe? Banget. Tapi lucunya kebangetan.
3. Nyanyi Lagu Nasional Kazakhstan di Rodeo
Borat nyamar jadi penyanyi dan nyanyiin “lagu nasional Kazakhstan” (yang dia karang sendiri) di event rodeo. Reaksi penonton? Campur aduk antara ketawa, marah, sampe pengen ngusir dia.
Semua ini real. Reaksi mereka real. Dan itu yang bikin film ini jadi makin gila.
Film yang Bikin Dunia Heboh
Begitu rilis tahun 2006, Borat langsung meledak. Film ini sukses besar secara komersial, dapet rating tinggi di Rotten Tomatoes (91% dari kritikus!), dan bahkan dapet nominasi Oscar untuk Best Adapted Screenplay.
Tapi… kontroversinya juga nggak kalah gede. Pemerintah Kazakhstan sampai ngambek karena merasa negaranya dipermalukan. Cohen sampai dilarang masuk beberapa negara karena karakter Borat dianggap menghina. Ada juga beberapa orang yang nuntut karena nggak tahu mereka direkam untuk film komersial.
Tapi kayak yang biasa Cohen bilang: “Kalau nggak ada yang marah, berarti gue belum cukup gila.”
Borat 2: Sekuel yang Nggak Kalah Edan
Empat belas tahun kemudian, tepatnya tahun 2020, Cohen balik lagi dengan sekuelnya:
“Borat Subsequent Moviefilm: Delivery of Prodigious Bribe to American Regime for Make Benefit Once Glorious Nation of Kazakhstan.”
Di film ini, Borat dikirim lagi ke Amerika, kali ini bawa anak perempuannya, Tutar. Ceritanya lebih fokus ke hubungan ayah-anak, tapi tetep satir dan brutal, apalagi karena setting-nya pas banget sama masa pandemi COVID-19 dan pemilu AS.
Sekuel ini juga viral gara-gara salah satu adegannya bikin Rudy Giuliani, mantan walikota New York, kelabakan karena terekam dalam situasi yang “nggak banget.” Bikin dunia heboh lagi? Sudah pasti.
Kenapa Borat Tetep Relevan?
Di era di mana semua orang gampang tersinggung, Borat justru makin penting. Karakter ini maksa kita buat ngeliat dunia dengan kaca pembesar—ngelihat kemunafikan, kebodohan, dan hal-hal yang sering kita anggap “normal” tapi ternyata absurd.
Borat ngajarin kita bahwa komedi bukan cuma buat ketawa, tapi juga buat nyindir, ngebuka mata, dan bahkan ngerubah pola pikir. Dan meskipun dia sering tampil bego, Borat adalah karakter yang lebih cerdas dari yang lo kira.
Fakta Menarik Tentang Borat
Biar makin afdal, nih beberapa fakta unik yang bikin lo makin kagum (atau heran) sama film ini:
-
Karakter Borat awalnya muncul di acara TV Inggris: Da Ali G Show adalah tempat pertama Sacha Baron Cohen ngenalin Borat.
-
Sacha Baron Cohen pernah ditangkap polisi saat syuting karena orang-orang ngira dia beneran gila.
-
Bahasa “Kazakhstan” yang dipakai Borat sebenarnya campuran Ibrani dan Polandia.
-
Film ini dilarang tayang di beberapa negara Timur Tengah dan Asia Tengah, termasuk Kazakhstan (walaupun sekarang Kazakhstan udah mulai ngefans juga).
-
Sacha Baron Cohen nyaris nggak bisa promosi film ini secara normal, karena dia selalu muncul sebagai Borat dalam semua wawancara.
Borat, Si Bodoh yang Jenius
Borat adalah film yang nggak cuma bikin lo ketawa guling-guling, tapi juga ngajak lo buat ngaca. Lewat karakter yang absurd dan momen-momen konyol yang nggak kepalang, film ini sukses ngegambarin sisi gelap masyarakat modern dengan cara yang unik dan nggak terlupakan.
Kalau lo belum nonton, fix banget lo harus nonton sekarang. Tapi siapin mental dulu ya, soalnya film ini bukan buat semua orang. Dan kalau lo udah nonton, mungkin udah saatnya nonton ulang dan nikmatin setiap detail satirnya yang mungkin dulu lo lewatkan.
Very nice? Yes, VERY NICE!