Review Film Agak Laen – Mulai tayang pada 27 November 2025, film produksi Imajinari ini membawa kembali keempat komika—Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga—dalam petualangan yang jauh lebih heboh, lebih nekat, dan tentu saja lebih agak laen dibanding film pertamanya.
Meski tidak terhubung secara langsung dengan film sebelumnya, sekuel ini tetap mempertahankan ciri khas humor spontan yang menjadi identitas kwartet Agak Laen.
Sinopsis Agak Laen: Menyala Pantiku!
Dalam review film Agak Laen: Menyala Pantiku!, kisahnya berfokus pada empat detektif cupu yang ditugaskan memecahkan kasus pembunuhan anak wali kota Yamakarta. Mereka terancam dipecat karena selalu gagal menjalankan misi sebelumnya, sehingga kasus ini menjadi kesempatan terakhir untuk membuktikan kemampuan mereka.
Penyelidikan membawa mereka ke sebuah panti jompo, tempat tersangka diperkirakan bersembunyi. Demi mendapatkan bukti, mereka harus menyamar sebagai perawat hingga berpura-pura menjadi penghuni panti jompo. Dari sinilah kekacauan dan tawa bermula.
Karakter Baru, Humor Tetap Nendang
Walau alur dan konteks berbeda dari film pertama, chemistry keempat pemeran utama tetap menjadi daya tarik kuat. Mereka bukan lagi pengelola rumah hantu, melainkan detektif undercover dengan tingkah laku absurd yang tetap berhasil mengocok perut.
Kehadiran aktor-aktor senior seperti Jajang C Noer, Chew Kin Wah, Jarwo Kwat, Egy Fedly, dan Tika Panggabean membuat cerita semakin hidup. Performa mereka menghadirkan kehangatan, detail karakter yang kuat, sekaligus humor yang natural tanpa dipaksakan.
Tak hanya komedi, film ini juga menyisipkan adegan aksi yang digarap serius. Salah satu adegan paling mencuri perhatian adalah pertarungan tangan kosong antara Boris dan Oki yang dieksekusi dalam gaya long take tanpa cut—intens, rapi, dan memuaskan.
Format Whodunnit yang Seru dan Penuh Teka-teki
Dalam review film Agak Laen: Menyala Pantiku!, elemen misteri mendapat porsi yang cukup besar. Film ini menggunakan formula whodunnit dengan plot twist yang halus namun tetap efektif, membuat penonton terus menebak siapa dalang pembunuhan sebenarnya.
Ritme investigasi berjalan cepat, dibalut humor khas Agak Laen, tetapi misterinya tetap terasa menggigit. Ada pula sebuah “golden scene” antara Boris dan Oki yang disebut-sebut akan menjadi salah satu adegan paling ikonik dalam film Indonesia—momen yang membuat banyak penonton refleks melompat dari kursinya.
Lapisan Emosi yang Mengejutkan
Walaupun didominasi komedi, film ini juga menawarkan sentuhan emosional yang kuat. Salah satu yang paling menonjol adalah arc karakter Boris, yang menampilkan adegan emosional dan tangisan yang dieksekusi sangat meyakinkan. Adegan ini menjadi penyeimbang yang memberikan kedalaman di tengah kekacauan komedi.
Kesimpulan Review Film Agak Laen: Menyala Pantiku!
Dalam keseluruhan review film Agak Laen, sekuel ini berhasil memadukan komedi, aksi, dan misteri dalam satu tontonan yang padat dan menghibur. Humor khas Agak Laen tetap menjadi kekuatan utama, namun kini dikemas dengan elemen investigasi dan adegan aksi yang lebih matang.
Agak Laen: Menyala Pantiku! adalah tontonan yang seru, hangat, tegang, sekaligus penuh tawa—sebuah paket lengkap yang berhasil menyala dari awal hingga akhir.
Baca juga: 10 Rekomendasi Film Terbaik 2025

